
Sidoarjo, 30 April 2025 – Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis (POP TB) Indonesia bersama Komunitas Pejuang TB untuk Hidup (Putih) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo menggelar Forum Multisektor yang bertujuan untuk mendorong sinergi antar pemangku kepentingan dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis (TB). Acara yang berlangsung di Hotel Aston Sidoarjo ini dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), Polri, perusahaan, serta komunitas penyintas TB dari wilayah setempat.
Dalam forum ini, perwakilan Baznas Sidoarjo, Badrus, mengungkapkan komitmen lembaganya dalam program penanggulangan TB. Ia menekankan bahwa Baznas aktif menyalurkan bantuan makanan bergizi, paket sembako, dan dukungan lainnya bagi penderita TB. “Pemberian makanan tambahan dan paket sembako bagi penderita TB sudah dijalankan oleh Baznas Sidoarjo,” ujarnya. (29/04/2025)
Ketua POP TB Indonesia, Choirul Anas, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tingginya angka kasus TB di Indonesia, yang kini menempati peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India. “Ini menjadi perhatian serius. Sayangnya, pendanaan penanggulangan TB di Indonesia masih sangat bergantung pada donor luar negeri. Ini tentu menjadi tantangan besar,” kata Anas.
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sidoarjo, Yanto Lipu, juga menekankan peran penting komunitas penyintas TB dalam mendukung penanganan penyakit ini di lapangan. “Kami terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan komunitas untuk memberikan edukasi, pemantauan, hingga pendampingan pengobatan bagi pasien TB,” ungkapnya. Menurut Yanto, relawan dari komunitas berkontribusi besar, mulai dari mengantar pasien berobat hingga memberikan pelatihan UMKM kepada penyintas TB sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi.
Erin Kusumawati, Ketua Komunitas Putih Sidoarjo, menegaskan bahwa forum ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama antara sektor pemerintah dan swasta dalam menciptakan sinergi penanggulangan TB di Kabupaten Sidoarjo. “Kami mengajak seluruh elemen untuk bergerak bersama demi mewujudkan target eliminasi TB pada tahun 2028,” tegas Erin.
Dengan terbentuknya forum ini, para peserta sepakat untuk menindaklanjuti komitmen yang telah disampaikan guna memperkuat upaya pencegahan dan penanganan TB secara berkelanjutan di tingkat daerah. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari penyakit TB, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanggulangan penyakit menular ini.
Forum ini menjadi momentum penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bersatu dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan TB, serta menjadikan Sidoarjo sebagai contoh daerah yang proaktif dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.